Selasa, 21 April 2009

Hari Bumi


EARTH DAY NETWORK
(Jaringan Hari Bumi)

Tiga puluh enam tahun yang lalu pada 22 April 1970, hari Bumi untuk pertama kalinya diselenggarakan di Amerika Serikat, atas prakarsa seorang senator, Gaylord Nelson. Embrio gagasan Hari Bumi dimulai sejak ia menyampaikan pidatonya di Seattle tahun 1969, tentang desakan untuk memasukkan isu-isu kontroversial, dalam hal ini lingkungan hidup, dalam kurikulum resmi perguruan tinggi mengikuti model teach in mengenai masalah anti perang. Gagasan Nelson mendapat dukungan yang mencengangkan dari masyarakat sipil. Dukungan ini terus membesar & memuncak dengan menggelar peringatan HARI BUMI yang monumental. Majalah TIME memperkirakan bahwa sekitar 20 juta orang turun ke jalan pada 22 April 1970. Nelson menyebutkan fenomena ini sebagai 'ledakan akar rumput yang sangat mencengangkan' dimana : "Masyarakat umum sungguh peduli & Hari Bumi menjadi kesempatan pertama sehingga mereka benar-benar dapat berpartisipasi dalam suatu demonstrasi yang meluas secara nasional & dengan itu menyempaikan pesan yang serius & mantap kepada para politisi untuk bangkit dan berbuat sesuatu".

Menurut berbagai analisis ledakan ini muncul karena bergabungnya generasi pemrotes tahun 60-an (bagian terbesar adalah pelajar, mahasiswa, sarjana) yang terkenal sebagai motor gerakan anti-perang, pembela hak-hak sipil yang radikal. Sebuah perkawinan antara pemberontakan 60-an & kesadaran lingkungan tahun 60-an. Hari Bumi yang pertama ini di Amerika Serikat merupakan klimaks perjuangan gerakan lingkungan hidup tahun 60-an untuk mendesak masuk isu lingkungan sebagai agenda tetap nasional.

Kini peringatan Hari Bumi telah menjadi sebuah peristiwa global. Para pelaksana peringatan HARI BUMI menyatukan diri dalam jaringan global masyarakat sipil untuk Hari Bumi yakni EARTH DAY NETWORK yang berpusat di Seattle. Bila Hari Bumi '70 pertama paling tidak melibatkan 20 juta manusia di AS, Hari Bumi 1990 melibatkan 200 juta manusia di seluruh dunia, maka pada Hari Bumi 2000 diperkirakan terlibat 500 juta manusia di seluruh dunia dengan jargon "making history - making change.

Bagaimana di Indonesia, khususnya di sekolah kita. Walau tak ada tindakan atau aksi khusus, untuk memperingati hari bumi (bahkan Hari Kartini sekalipun) mari ambil daun kering, pegang, letakkan genggaman tangan di atas dada kiri kita. Pejamkan mata, mulai berdoa, berharap agar aktivis bumi makin bergigi dalam menjaga kelestarian alam. Terimakasih Tuhan. Letakkan kembali daun kering di bawah pohon. Smoga ia kembali menjadi daun yang hijau. Salam Hijau! (pdatunp)


Di sunting oleh Pak Datun P
suber : www.fupei.com
April'22 2009
(22 April 1970)