Senin, 23 November 2009

tetap semangat by ispo 2010

di sekolah ada informasi lomba
tentang ISPO yang ada di perpustakaan sekolah
semoga tim olimpiade sudah merespon secara proaktif
info ini (bagaimana exel, rsbi, ssn dan semuanya are you ready....)
ini dia tautannya (www.ispo.or.id)

selamat mencoba....

dari ix d (5 20 36 38)

BAGAIMANA MELAKUKAN PRESENTASI DENGAN BAIK

1. Jangan biasakan tergantung pada teks. Teks dapat membunuh bakat, merusak flow, dan menciptakan jarak. Gunakan pointers, sekedar untuk membantu.
2. Ukur sungguh-sungguh dalamnya sungai. Pelajari dulu siapa audience-nya, latar belakang, jalan pikiran, pendidikan dan jabatan mereka. Jangan main asal tembak.
3. Jangan bicarakan dua hal ini: Yang sudah mereka tahu, atau yang tak ingin
didengar. Selalu sajikan hal-hal yang orisinal, jangan merusak mood audience
dengan pernyataan yang tidak disukai.
4. Jangan biarkan audince jenuh. Jaga volume suara, nada tidak monoton, begitu mereka mulai jenuh ajaklah dialog, berikan sedikit humor.
5. Humor tidak boleh berlebihan. Ia hanya boleh digunakan untuk membangkitkan daya pikir. Jika berlebihan akan kehilangan substansi.
6. Periksa ruangan dan fasilitas presentasi termasuk mikrophon sebelum dimulai. Ruangan yang langit-langitnya rendah akan membuat Anda cepat letih. Cahaya yang

masuk dari kaca dapat mengganggu konsentrasi. Ruangan yang terlalu sempit dapat membatasi gerakan tubuh saudara. Tetapi yang terlalu lebar dapat membuat presentasi tidak fokus. Mikrofon dan sound system yang tidak baik dapat mengganggu konsentrasi.
7. Biasakan interaktif. Jangan asyik bicara sendiri. Berikan kesempatan peserta
memberi contoh, jawaban, melakukan aktivitas tertentu (game, teka teki atau
melakukan sesuatu), tertawa, atau bahkan mendengarkan musik.
8. Be specific. Selalu berikan contoh dan ilustrasi. Sesekali berikan cerita.
9. Jangan merendahkan mutu dengan mengatakan "maaf saya sebenarnya tidak siap", "maaf bahasa Inggris saya payah," "ini bukan bidang saya," "Anda pasti lebih tahu dari saya," "saya baru belajar," dan seterusnya. Manusia adalah mahluk yang malas yang hanya mau mendengarkan orang yang layak didengar, dianggap lebih tahu.
10. Latihan yang cukup. Selalu mintalah umpan balik. Bila perlu rekam, putar
kembali, minta pendapat dari orang dekat.
11. Perhatikan bahasa tubuh. Jangan melakukan gerakan yang merusak
penampilan.
12. Berpakaianlah agak cerah, agar Anda menciptakan kesegaran di dalam
ruangan.
13. Jangan berbicara seperti sedang ngobrol dengan seseorang. Ingatlah Anda
berbicara di hadapan puluhan orang, kombinasikan bahasa resmi dengan bahasa percakapan yang layak.
Jadilah Pendengar yang Baik dan Rendah Hati

Pernah mendengar istilah tong kosong nyaring bunyinya? tidak asing lagi bukan? Memang telihat sebuah ungkapan biasa, ungkapan yang sering kita dengar dari jaman kita masih bermain galasin sampai dengan sekarang di mana kita sudah menggunakan internet dalam kehidupan kita. Ungkapan ini sederhana, sering didengar dan gampang dimengerti. Hanya satu hal yang kurang di dalamnya, yaitu kemauan kita untuk memahami ungkapan itu dan menerapkannya dalam menjalani hidup kita sehari-hari.Manusia pada umumnya memang mengharapkan untuk menjadi seorang pemenang yang selalu ingin didengar dan ingin disanjung. Tapi tahukah anda bahwa keinginan itu membatasi kita untuk menerima hamparan ilmu yang terbentang luas di hadapan kita. Pada saat kita berkomunikasi dengan teman, saudara ataupun adik kita di saat itu lah sebenarnya ilmu-ilmu yang ada dimuka bumi ini datang ke hadapan anda dengan rangkaian kata-kata yang sudah diracik dengan sedemikan baiknya oleh lawan bicara kita.Ada satu cerita menarik mengenai jadilah pendengar. Pada suatu ketika di mana saya berada di perusahaan tempat saya bekerja, datanglah seorang teman baru yang baru saja masuk sebagai pegawai di perusahaan saya bekerja. Perusahan tempat saya bekerja ini adalah perusahaan pertamanya dalam dunia pekerjaan. Di awal karirnya ini dia mengalami frustrasi dan ketakutan yang teramat sangat terhadap posisinya yang baru, dia merasa memiliki kemampuan di bawah dari yang dibutuhkan untuk mengisi jabatannya sekarang. Dan dia merasa tempat ini bukanlah tempat yang tepat baginya. Disaat itu dia datang sebagai seorang teman yang membutuhkan saran dan bersedia menjadi pendengar yang siap mendengarkan seribu satu pendapat dari saya, dan sepertinya hal itu didapatkannya.Hari demi hari berlalu dan syukur alhamdulillah sekarang dia masih ada di perusahaan tempat saya bekerja. Namun hal itu berubah, sekarang dia menjadi sosok yang merasa telah mampu untuk menjadi orang yang sesuai dengan jabatan yang diberikan perusahaan. Namun dibalik itu sekarang dia menjadi sosok yang sepertinya ingin menunjukkan satu persatu prestasi dan kemajuan yang telah dia lewati. Di setiap pertemuan dia selalu ingin menjadi pusat pembicaraan dan orang yang vokal. Hampir semua hal yang dia lewati, diangkatnya menjadi bahan pembicaraan.Dengan keadaan ini apakah anda tahu apa yang sedang dialaminya. Pada saat-saat seperti inilah manusia menghambat dirinya untuk berkembang. Pada saat seperti inilah dia sudah melewatkan ratusan bahkan jutaan ilmu yang seharusnya dia dapat dari temannya namun di berhentikannya dengan cerita-ceritanya. Tahukah anda bahwa pada saat yang bersamaan dia menceritakan detik demi detik keberhasilannya, dia telah menghambat masuknya ilmu kedalam kepribadiannya.Hal inilah yang sering terjadi pada kita dimana kita hanya mau jadi pendengar disaat benar-benar kita membutuhkan pandangan orang tentang suatu hal. Sementara pada saat kita menjalani hidup kita sehari-hari kita tidak mau berusaha untuk merendahkan hati kita dan membukan telinga lebar-lebar untuk menjadi pendengar yang baik. Ingatlah bahwa semua pemimpin-pemimpin besar di dunia adalah orang orang yang memiliki sifat rendah hati dan selalu menjadi pendengar yang baik, oleh karena itu camkanlah dalam hati bahwa anda adalah orang biasa yang selalu butuh pandangan dan ilmu dari orang lain, rendahkanlah hati dan bukalah telingamu seluas-luasnya untuk memperbanyak pundi-pundi ilmu untuk bekal melewati kehidupan yang lebih baik“Live Can Be SO hard But U can Pass it with a smile”Founder & Moderator Berani Gagal.

(tolong sumbernya di tulis ya.... Pdatun)

Minggu, 01 November 2009

awal nopember

2nopember 2009
tik di ixa

aku bawa 1 majalah femina
1 buku karikatur kompas
8 intisari
10 surat kabarbekas

beberapalembar kertas buram saya bagi dua
kelas saya buat kelompok @2orang

sedikit tulisan aku letakkan
di papan tulis

beberapa uraian :
1. pengemis dengan bayi digendong di lampu "bangjo"
2. pengemis dengan aksen cacat tubuh
3. pedagang di semprot petugas tatip,
4. jalan tol dibangun, kapan jalan tanaman? jalan hutan,
pembebasan lahan untukhutan.


walau dengan browse di media pasif bekas
saya berharap anak2 dapat menuangkan setitik
temuannya.

dengan membaca, menulis, berfikir
ia akan mengalami proses belajar yang utuh.

oh ya... mereka aku berikertas bernomor absen.

selamt berkerja. 9A

dan tentu kelas 9 yang lain
setelah jurnalistik
kita akan melangkah ke
"sinematografi" ala Datun.

tik jaya.