Sabtu, 14 Maret 2009

CHILDREN : TOUCH THE WORLD

Pada tanggal 25 Mei 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato
di hadapan forum the Asia Pacific American Heritage Event di Gedung Putih, AS. Pidato tersebut mendapat sambutan hangat dan rasa haru dari para hadirin, tidak terkecuali Presiden AS , George W. Bush yang sempat menitikkan air matanya karena terharu. Dalam pidato tersebut Bapak SBY membacakan surat dari Maggie untuk Nada Lutfiyyah.

“Dear friend, Hi, my name is Maggie. I am sorry what happened in your country. I have heard some things about it. I hope your family and friends are okay. In church, I pray for you and your country. In school, we are raising money for your country. We have a loose change bucket and kids bring money in. Also, we are making tsunami bracelets to raise money too. I have made you one. I hope you like it. I will continue praying you and your country in church. Your friend, Maggie.”

Selanjutnya surat balasan Nada pun di bacakan oleh Presiden RI, (terjemahan dalam bahasa Inggris) :

“My good friend, Hello friend. My name is Nada Luthfiyyah. I was so happy and my heart was touched to receive the letter you sent us. My family—my dad, mom, older brother and younger brother have disappeared, and now I live with my cousin. I hope you are healthy and well where you are. I am so glad you are paying attention to us here. I hope to receive your bracelet in the coming days because I want to wear it on my arm to remind me that I have new friend. Your friend, Nada”.

Inilah kisah persahabatan Nada dan Maggie merupakan kisah yang dapat memberikan inspirasi tidak saja kepada anak-anak lain di seluruh dunia, namun juga bagi kita semua. Sebagaimana, sebagai penutup pidato beliau, Presiden RI menyatakan bahwa dunia akan menjadi lebih baik apabila kita semua memulai hubungan dan kontak sebagaimana yang dilakukan Nada dan Maggie. Yang membuat hubungan tersebut istimewa adalah kedua anak tersebut berasal dari latar belakang yang sangat berbeda. Maggie, seorang anak Amerika yang beragama Kristen, mengumpulkan sumbangan dan membuat gelang persahabatan untuk anak korban tsunami yang berada jauh di benua yang berbeda dan terpisahkan dua samudera. Nada, seorang anak Muslim yang kehilangan keluarganya dan berupaya untuk menghilangkan duka dan kembali menjadi anak-anak lain seperti Maggie.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua, mari kita bangun kesadaran global yang sebenarnya. Komitmen ini adalah berupa pekerjaan mulia dan bisa jadi ibadah “tertinggi” dari umat manusia. Galilah informasi di dunia maya yang berisi informasi tuntunan dan menjadi guide mulia bagi kita, bukan sebaliknya.



Datun, R Komputer Timur. 15032009/11.45

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih